" There was something I wanted, something I envisioned, loving parents, a happy home with everyone smiling at me. A home that no one would ever want to leave, a warm place , a warm person. It exists, I know it does."
- Yuki Sohma
Di sini aku bersandar. Di saat aku lahir hingga sekarang, selalu ada orang-orang yang dirindukan. Sepertinya aku akan berubah afiliasi demi memenuhi perintah orang tua..Aku akan meninggalkan ramainya malam kota Depok dan akan selalu menyusuri rel jurusan Tebet-Stasiun UI dan sebaliknya. Yak! Anak kereta (Anker!) itu yang terkenal di kalangan mahasiswa UI...
Kenyamanan di kost dan ketidakterawatannya aku di sana akan hilang terganti oleh cinta yang meluap-luap di setiap harinya. Teguran kasih sayang di kala aku malas makan, dan hal lainnya..
Cukup satu lagu yang bisa menggambarkan rasa ini...tepat di pukul 00.10 tanggal 22 November 2009
Aku harap..walaupun perjalananku akan sangat panjang menuju kampus, aku masih punya semangat membara dan kuliahku semakin berkah...amin....
*oia,tanggal yang ada di layout blog ini sedikit ngaco kayaknya...*
Sudah tiga bulan lebih aku lalui perjalanan ini..ternyata tak semanis yang aku kira. Terkadang aku terjatuh dan terseret jauh dari cita-citaku dulu..
Di bawah sapuan langit kelabu senja ini..aku menemukan sebuah memori indah yang sama. Sama seperti saat yang aku rasakan pada tanggal 31 Juli 2009 lalu..Hhhmm..gemuruh hati menyelimuti kalbu ini..dalam kesendirian aku berharap dan terus meminta..
Ya Allah, Kau maha terbaik.. Kau mengingatkan aku di kala sejuta impian telah aku bangun.. Kau membangunkan gejolak itu, yang kini telah menyurut..mulai memudar..
Beberapa bulan yang lalu..ada segelintir kisah... beberapa bulan yang lalu..ada sntai pelajaran...
Selang beberapa minggu yang lalu ku rajut semua benang yang telah menjadi sebuah cerita...sebuah pengakuan...
MASIHKAH ADA CINTA UNTUKKU?
Ya Allah,kekasihku...
Betapa hangat cinta-Mu untukku.. dalamnya curahan kasih yang kau berikan..
Namun, aku lupa dalam segala indahnya dunia Kau telah memberikan surat cinta untukku...namun terkadang aku lupa untuk memahami bahkan hanya sekedar membacanya...
Aku ragu oleh cinta..tapi aku tak ragu cinta-Mu untukku... Jikalau aku tahu dan sadar bahwa aku akan mati, aku tak akan rela menyia-nyiakan detik yang berlalu dengan percuma... Jikalau aku tahu dan sadar akan azab-Mu, aku tak akan pernah berlari menjauhi-Mu... Aku malu.. Aku begitu sombong...aku begitu lupa bahwa hidupku ini hanya untuk-Mu
Ya Allah,kekasihku...
cinta ini tak rela bila tak hanyut dalam keimanan pada-Mu jiwa ini seakan hilang bila tak ada asma-Mu yang tergores
Kau pernah berpesan...aku haruslah menjadi muslimah yang baik, muslimah yang dapat membesarkan pejuang dan penerus agama-Mu... tapi, Ya Allah, maafkan aku...terkadang aku lupa...aku lupa pesan itu...
Aku lupa bahwa aku akan menjadi ibu yang harus bertanggungjawab terhadap pemimpin-pemimpin dunia kelak...
Ya Allah... Aku ingin lebih indah dari bidadari di surga-Mu.. Tapi bagaimana aku bisa? Aku ini terlalu hina di hadapan-Mu..
Jalan yang ku lalui dalam hidup ini tak selalu mulus...terkadang terjal dan aku harus terjatuh Adakah pelindung yang dapat aku harapkan di kala aku berjalan mendekati-Mu?
Ya, aku tahu, kita hidup di dunia untuk mencari bekal di akhirat... tapi mengapa aku bisa lupa?
Jadi, aku hidup untuk apa?
Aku harap cinta yang Kau berikan tak berhenti sebagaimana yang pernah aku lakukan pada-Mu Aku masih ingin mencintai-Mu...sebenar-ben
arnya aku cinta...
Apabila aku telah lebih dewasa...aku ingin lebih mendekati-Mu dengan memenuhi setengah agamaku.. tentunya dengan cara yang halal... dengan seorang pria yang bisa menyimpan perasaannya hingga dia siap untuk datang melamarku dengan seorang pria yang memperlakukan aku sebagai muslimah yang terhormat... dia...pria yang bisa menghargai aku...memberikan kasih sayangnya dengan tulus tanpa pernah membuatku cacat sekali pun... aku harap...pria yang kokoh yang dapat menjagaku di kala aku sedih dan membuatku terbang di kala aku senang
Aku harus tahu...akan ada seseorang yang bersedia memberikan cintanya tanpa harus membuatku lupa akan cinta-Mu... dan aku akan terus menjaga pesan-Mu
Selain itu, ya Allah...aku juga harus sadar ada cinta tulus lain yang menantiku...yang paling utama cinta orangtuaku yang tanpa pamrih...yang tak bisa aku balas hingga aku mati nanti..
Terkadang aku lupa mendoakan mereka...terkadang aku egois dan mengelak perintah mereka..padahal perintah mereka tak membuat aku jauh dari-Mu, Ya Allah...
Ada apa denganku ini?
Aku baru tersadar bahwa ada senyuman tulus sahabat-sahabatku yang selalu menopangku agar tidak jatuh di dalam jurang kenistaan.. aku sering mengabaikan teguran mereka aku sering mengabaikan ajakan mereka menuju keridhoan-Mu...
Masihkah ada cinta-Mu untukku?
Thursday, October 22, 2009 at 9:10pm FROM MY FACEBOOK: http://www.facebook.com/profile.php?id=1636010202&ref=hpbday#/notes.php?id=1176890895
Ada 95 comments!! Gak pernah kebayang bisa seheboh ini...ck ck ck...
MENGATASI BEBAN STUDI BERLEBIH DENGAN PENDEKATAN DINI BERBASIS MULTIPLE INTELLIGENCE
I.BEBAN STUDI SISWA BERLEBIH
Negeri ini negeri sungguhan, Bung! Negeri di mana terdapat banyak pemuda berpotensi untuk mengubah dunia sebagaimana yang telah dikatakan dengan lantang oleh Soekarno, “Berikan saya sepuluh pemuda, maka saya akan mengubah dunia!”. Itulah gambaran pemuda yang sering disebut sebagai “agent of change” dan itu merupakan hal yang benar. Ironisnya, negeri kita diragukan dapat mengandalkan para pemudanya walaupun memiliki sumber daya manusia yang sangat banyak. Pemuda Indonesia cenderung memiliki self esteem (harga diri) yang rendah. Ada sesuatu hal yang membuat ‘pondasi’ ini rapuh. Salah satu hal yang begitu mempengaruhi pembangunan itu adalah pendidikan. Adakah sesuatu hal yang salah dari kependidikan negeri ini?
Anak-anak pergi ke sekolah dengan wajah yang tidak bahagia ditambah dengan tas yang menggelembung menempel pada punggung mereka. Masih adakah harapan bangsa ini yang bertumpu pada langkah-langkah kaki mereka jikalau untuk memenuhi kebutuhan pribadi mereka sendiri saja berat? Uang yang direlakan para orangtua demi sang anak berarti hanya sia-sia semata saja, toh, anak-anak tidak menyadari peran mereka untuk belajar. Inikah yang sesungguhnya terjadi?
Sesungguhnya seorang anak terlahir bagaikan selembar kertas putih sebagaimana yang telah dikemukakan John Locke (tabularasa). Begitu pula dengan kondisi anak-anak Indonesia, mereka terlahir dengan kemurniannya. Paradigma-paradigma terbentuk dari significance others atau figur otoritas (King, 2009) membentuk mereka memandang bahwa sekolah merupakan suatu tuntutan yang membebani dan sedikit kesenangan yang didapat dari sekolah.
Paradigma lainnya juga tertanam pada para orangtua. Berdasarkan observasi penulis, mereka memandang bahwa anak yang pintar adalah anak yang menguasai pelajaran matematika dan ilmu pengetahuan alam. Ilmu-ilmu tersebut sangat didewa-dewakan dan menjadi tempat ekslusif bagi anak yang pintar. Apabila sang anak gagal dalam ulangan matematikanya, orangtua akan memarahi dan memaksanya untuk belajar lebih rajin padahal di lain pihak sang anak merupakan atlet remaja nasional. Ada lagi hal yang serupa yaitu dalam penjurusan di sekolah menengah atas, jurusan IPA lebih tinggi tingkatannya daripada jurusan IPS. Secara tidak langsung maka timbullah kasta-kasta yang membuat sistem pembelajaran tidak menarik lagi. Anak-anak yang dianggap tidak mampu mendalami pelajaran IPA dengan terpaksa didepak ke jurusan IPS yang kurang diminati. Bisa dikatakan bahwa ilmu pengetahuan lainnya dianaktirikan. Lalu buat apa tetap dipelajari apabila anggapan yang ada seperti itu?
Anak-anak sedari sekolah dasar dijejali oleh banyak mata pelajaran. Waktu yang mereka pakai untuk menghabiskan masa sekolah dasar pun terlampau jauh dari standar yang diberikan oleh UNESCO. Kita, bangsa Indonesia, membutuhkan waktu sebanyak 1400 jam untuk lulus sekolah dasar sedangkaan UNESCO membatasi waktu untuk itu hanya 800 jam hingga Kak Seto mengatakannya hal ini sebagai sesuatu yang kejam (www.kapanlagi.com). Hal ini membuat kejumudan bagi anak-anak. Bahkan jumlah anak-anak di sekolah nasional yang stres dan yang mau bunuh diri karena tertekan dengan jam dan kurikulumnya, kian hari kian meningkat, padahal biaya sekolahnya mahal. Tidakkah kita berpikir untuk membuat tempat pembelajaran sebagai tempat yang menyenangkan? Benarkah ada kesalahan pada sistem pembelajaran di Indonesia?
II.PENGURANGAN BEBAN STUDI SISWA DENGAN PEMINATAN SECARA DINI
Pikirkan kembali pernyataan Kak Seto yang menyatakan bahwa standar belajar UNESCO 800 jam per tahun untuk anak SD, sedangkan anak SD di Indonesia belajarnya mencapai 1.400 jam. Kejamnya luar biasa. Perefleksian itu terus berlanjut pada pernyataan Kak Seto mengenai istilah wajib belajar yang salah karena mengesankan bahwa belajar merupakan suatu kewajiban, bukanlah hak.
Belajar menurut kegunaannya yaitu learning to know, learning to do, learning to live together, dan learning to be (The Four Pillars of Education, UNESCO). Keempat kegunaan itu dapat menutupi kebutuhan manusia. Sebagai sesuatu yang dibutuhkan, seharusnya belajar dianggap sebagi hak bagi sang anak. Namun karena penyusunan sistem pendidikannya yang kurang sesuai, efek yang dihasilkan pun terasa sia-sia saja.
Selama ini siswa merasa terbebani dengan kurikulum yang ada (www.smamda.net). Penyusunan kurikulum yang tepat dan menyenangkan tentu akan menghasilkan output yang berkualitas sebagaimana yang terjadi di beberapa negara di luar negeri. Amerika Serikat sebagai negeri yang maju dan berkuasa memposisikan pendidikan yang menyenangkan. Singapura mengajarkan para anak strategi perang Tsun Zu melalui komik. Sedangkan kita, anak Indonesia, dijejali banyak tugas-tugas yang tidak saling berkaitan. Mereka kehilangan kesenangan hidup.
Setiap orang memiliki proporsi kecerdasan yang sama tetapi setiap manusia memiliki jenis kecerdasan yang berbeda-beda sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Howard Gardner dan disebut sebagai multiple intelligence (kecerdasan majemuk). Keefektifan pendidikan pun dapat lebih terasa jauh lebih baik apabila pendidikan Indonesia menerapkan pendekatan multiple intelligence disambangi dengan minat yang kuat dari para siswa karena keduanya akan saling melengkapi. Multiple intelligence yang terdiri dari kecerdasan linguistik, logika-matematis, visual-spasial, kinestetik-jasmani, musikal, antarpribadi, intrapribadi, dan naturalis ini tidak dapat dimiliki oleh seluruh manusia dengan proporsi yang sama.
Motivasi siswa yang selama ini rendah dapat ditopang dan didorong sehingga memunculkan motivasi yang dulu pernah memudar di wajah para generasi muda Indonesia. Motivasi sangat diperlukan untuk menggerakan semangat siswa untuk belajar. Keterikatan antara pola pendekatan multiple intelligence dengan minat dikelola di dalam kurikulum.
Walaupun kurikulum Indonesia telah banyak berubah dari masa ke masa, tidak ada satu pun yang mengacu pada kesenangan siswa dalam belajar. Siswa dibebani dengan jam belajar yang tidak sesuai dan pelajaran yang terlalu memaksakan kehendak.
Kita diharapkan tidak membuang waktu para siswa untuk sesuatu yang sia-sia baginya. Yang terpenting adalah kita mengoptimalkan kemampuan siswa agar output yang dihasilkan juga bermanfaat. Perlu diingat bahwa manusia cenderung menyukai kesenangan dan menghindari ketidaksenangan –epicuranism- (King, 2009). Pernyataan yang berdasarkan teori epicuranism tersebut, terdapat pesan tersirat untuk mengajak siswa lebih aktif belajar dan bukan hanya sekedar tuntutan.
Peminatan sebagai kunci dalam menumbuhkan kesenangan-kesenangan tadi. Perubahan paradigma mengenai peminatan dimulai sejak SMA perlu diterapkan. Peminatan seharusnya dimulai sejak lebih dini lagi, sejak sekolah menengah pertama karena pada usia tiga belas tahun, manusia telah memiliki titik optimal antara tujuan dan persiapan karier (Grinder, 1973).
Maka tidak dapat dipungkiri bahwa peminatan dalam belajar telah dapat diterapkan sejak SD akhir atau SMP di mana para siswa bebas memilih mata ajar yang sesuai dengan minat dan bakatnya. Diyakini tak akan ada kesia-siaan dalam metode pembelajaran ini. Siswa tidak merasa terbebani apabila mereka pergi ke sekolah dan tidak akan manghadapi tekanan yang besar saat mengerjakan tugas karena mereka menyukainya.
Apabila sistem pendidikan yang sekarang tetap dipertahankan, permasalahan pendidikan akan terus berlanjut. Anak yang sebenarnya pintar di bidang olahraga dapat dianggap bodoh hanya karena nilai matematikanya yang jelek, contoh primadona sepak bola, Ronaldinho. Self esteem yang rendah pun akan tetap bersanding di dalam pikiran bangsa Indonesia dan menyebabkan kemajuan bangsa tidak mengalami progres. Dengan menunjukkan kelebihan para siswa, mereka akan lebih termotivasi untuk lebih menyukai sekolah dan berprestasi.
III.KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Pendidikan bukanlah sebuah hal yang menakutkan karena pendidikan merupakan suatu kebutuhan bagi tiap-tiap manusia, terutama manusia muda yang perjalanan hidupnya masih panjang. Banyaknya sumber daya manusia menjadi peluang bagi Indonesia untuk unggul dan menunjukkan eksistensinya di muka internasional.
Kesalahan pendidikan Indonesia terletak pada kurikulum yang menempatkan mata pelajaran yang padat dan jam pelajaran yang terlalu lama. Hal ini dapat diatasi dengan penentuan minat dan bakat para siswa melalui tes psikologi di saat masa akhir sekolah dasar. Setelah itu mereka diberikan hak untuk merencanakan studi ke depannya. Ini sangat mungkin bagi mereka karena di saat seseorang memasuki masa adolescene ia telah dapat menentukan karier yang diminati sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya.
Metode pembelajaran pun dibedakan antara anak yang dominan di visual-spasial dengan yang musikal dan lain sebagainya. Sebagai contoh, anak yang visual-spasial lebih menangkap apabila pengajaran dilakukan secara visual dan poin tersebut perlu ditekankan. Sebaiknya dilakukan perubahan cara ajar guru yang berbasis pada kurikulum modifikasi multiple intelligence ini untuk menyeimbangkan dan mendukung perubahan ini. Yang terpenting, mengubah mind set selama ini mengenai kasta-kasta ilmu pengetahuan dengan memandang tiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda dan menghargai perbedaan itu.
SUMBER REFERENSI
Salim, Evita E. Singgih dan Soetarlinah Sukadji (ed.). (2006). Sukses Belajar di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Panduan.
Di bayang wajahmu Kutemukan kasih dan hidup Yang lama lelah aku cari Di masa lalu Kau datang padaku Kau tawarkan hati nan lugu Selalu mencoba mengerti Hasrat dalam diri
Kau mainkan untukku Sebuah lagu tentang neg'ri di awan Di mana kedamaian menjadi istananya Dan kini tengah kau bawa Aku menuju kesana
Ternyata hatimu Penuh dengan bahasa kasih Yang terungkapkan dengan pasti Dalam suka dan sedih
Sebuah lagu yang mengungkapkan ketulusan hati...haah..aku menyukai lagu ini. Lagu ini berisikan kesabaran dalam penantian cinta, tak harus cinta yang melibatkan lawan jenis..cinta yang dimaksud merupakan cinta karena sebuah pengorbanan dan berhasrat menuju kedamaian
Setelah lama pergi dan meninggalkan 'Liza', kini aku kembali dengan wajah yang membiru. Aku ingin kembali memerah dan merona seperti dulu. Setahap demi setahap aku lewati. Aku harus bangkit sekarang..
Morning! Assalamu'alaikum. I hope your dreams always shine you like a sun :)
Sit, relax, and listen to the stories in here, ok?
"Yesterday is history, tomorrow is mystery, and today is a gift. That's why we call it "present""
-Eleanor Roosevelt-