Hari ini kita sedang menjalani hari istimewa yaitu hari ibu. Seorang makhluk rupawan nan penuh kasing sayang yang merelakan kasih sayangnya untuk anaknya tercinta.
Kasih ibu kepada beta
tak terhingga sepanjang masa
hanya memberi
tak harap kembali
bagai sang surya menyinari dunia
Lagu taman kanak-kanak ini sungguh menyiratkan kasih sayang ibunda tercinta.
Hanya memberi tak harap kembali, itulah kasih sayang ibu.
Bayangkan jika kita harus membayar 'ganti rugi' ibu selama kita di rahim ibu hingga dewasa...Sanggupkah?
Jelas tidak!
Wew, biaya rasa sakit ketika hamil, melahirkan, menyusui, mendidik, dll tak akan pernah terbalas oleh kita. Namun, bagaimana dengan ibu? Apa ibu berharap kita membalasnya?
Tidak!
Puisi di bawah ini menggambar cinta ibu pada kita...
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih
Apakah ibu berbadan langsing atau berbadan besar karena mengandungmu
Maka ibu akan memilih mengandungmu…
Karena dalam mengandungmu ibu merasakan keajaiban dan kebesaran Allah
Sembilan bulan nak,… engkau hidup di perut ibu
Engkau ikut kemanapun ibu pergi
Engkau ikut merasakan ketika jantung ibu berdetak karena kebahagiaan
Engkau menendang rahim ibu ketika engkau merasa tidak nyaman, karena ibu kecewa dan berurai air mata…
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu harus operasi caesar, atau ibu harus berjuang melahirkanmu
Maka ibu memilih berjuang melahirkanmu
Karena menunggu dari jam ke jam, menit ke menit kelahiranmu
Adalah seperti menunggu antrian memasuki salah satu pintu surga
Karena kedahsyatan perjuanganmu untuk mencari jalan ke luar ke dunia sangat ibu rasakan
Dan saat itulah kebesaran Allah menyelimuti kita berdua
Malaikat tersenyum diantara peluh dan erangan rasa sakit,
Yang tak pernah bisa ibu ceritakan kepada siapapun
Dan ketika engkau hadir, tangismu memecah dunia
Saat itulah… saat paling membahagiakan
Segala sakit & derita sirna melihat dirimu yang merah,
Mendengarkan ayahmu mengumandangkan adzan,
Kalimat syahadat kebesaran Allah dan penetapan hati tentang junjungan kita Rasulullah di telinga mungilmu
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih apakah ibu berdada indah, atau harus bangun tengah malam untuk menyusuimu,
Maka ibu memilih menyusuimu,
Karena dengan menyusuimu ibu telah membekali hidupmu dengan tetesan-tetesan dan tegukan tegukan yang sangat berharga
Merasakan kehangatan bibir dan badanmu didada ibu dalam kantuk ibu,
Adalah sebuah rasa luar biasa yang orang lain tidak bisa rasakan
Anakku,…
Bila ibu boleh memilih duduk berlama-lama di ruang rapat
Atau duduk di lantai menemanimu menempelkan puzzle
Maka ibu memilih bermain puzzle denganmu
Tetapi anakku…
Hidup memang pilihan…
Jika dengan pilihan ibu, engkau merasa sepi dan merana
Maka maafkanlah nak…
Maafkan ibu…
Maafkan ibu…
Percayalah nak, ibu sedang menyempurnakan puzzle kehidupan kita,
Agar tidak ada satu kepingpun bagian puzzle kehidupan kita yang hilang
Percayalah nak…
Sepi dan ranamu adalah sebagian duka ibu
Percayalah nak…
Engkau adalah selalu menjadi belahan nyawa ibu…
Jakarta, 21 Agustus 2004
Maka tak salah bila kita mengutamakan kepentingan ibu dibandingkan ayah. Hal itu berkaitan dengan hadist Rasulullah di bawah ini
Seorang sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, siapa yang paling berhak memperoleh pelayanan dan persahabatanku?” Nabi Saw menjawab, “ibumu…ibumu…ibumu, kemudian ayahmu dan kemudian yang lebih dekat kepadamu dan yang lebih dekat kepadamu.” (Mutafaq’alaih).
Maka, apa salahnya jika hari ini kita memberi dekapan dan ciuman hangat untuk ibu sambil berkata..."Selamat hari ibu!". Lebih baik lagi jika kita memberikan hadiah sebagai tanda rasa cinta kita pada ibu tercinta.
0 komentar:
Post a Comment
Cantumkan nama Anda ya sebelum berkomentar..