Mengisi sepi malam ini

Terpikat oleh detik waktu yang terus bebas berdetak

aku terus berjalan dengan mauku
bukan mau-Mu

Kadangkala aku merasa kosong

halnya sebuah teko yang tak pernah terisi oleh air
kering.

pernah aku terpikir untuk mengharap-Mu

salah,
bukan pernah

tapi sering


namun, itu hanya simpanku saja
tak ku ungkap dengan lakuku

pun aku pernah rindu,
tapi aku takut menatap-Mu bila bertemu


entah...

kini aku telah menemukan secercah potongan cermin

dan cermin itu masih harus kucari bagian lainnya yang masih hilang

untuk melengkapi cintaku
pada-Mu...

2 komentar:

  1. subhanallah lizaa. nggak pernah gue kepikir bisa ngerangkai kata kayak gini.

    oke, kalo cuma ngerangkai kata mungkin gampang. yang susah adalah ketika kita mencoba 'menyembunyikan' maksud tulisan kita. karena, menurut gue, puisi yang bagus tuh yang bias. yang bisa berarti macemacem. yang multitafsir.

    mantap lah pokoknya. teruslah berkarya anak muda!

    ciao.

    ReplyDelete
  2. haha..dika bisa aja.
    mungkin tulisan ini dikategorikan sebagai tulisan absurd kali ya.
    makasih ya sudah membaca dan mengkomen :D

    ReplyDelete

Cantumkan nama Anda ya sebelum berkomentar..

Pinterest Gallery

Pages

Sponsor


widget